Repelita, Jakarta - Isu pergantian wakil presiden kembali mencuat setelah berbagai spekulasi muncul terkait posisi tersebut. Nama Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, disebut-sebut sebagai kandidat potensial untuk menggantikan Ma’ruf Amin.
AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), turut memberikan pandangannya mengenai isu ini. Hendropriyono menilai bahwa aspirasi masyarakat tentang pergantian wapres adalah hal yang wajar dalam sebuah negara demokrasi.
Menurut Hendropriyono, meski aspirasi tersebut sah, keputusan tentang siapa yang akan mendampingi Presiden tetap berada di tangan Presiden Jokowi sebagai hak prerogatifnya.
“Jika memang ada dorongan dari masyarakat atau partai politik, itu wajar. Aspirasi masyarakat dalam demokrasi adalah hal yang normal. Namun, keputusan akhir tentang siapa yang akan mendampingi Presiden Jokowi tetap merupakan hak prerogatif beliau,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Hendropriyono juga menambahkan bahwa meskipun aspirasi publik penting, pergantian wapres harus melalui pertimbangan yang matang. Menurutnya, stabilitas politik harus dijaga demi menjaga kelangsungan pemerintahan yang efektif.
“Tidak hanya soal aspirasi. Harus dilihat juga apakah pergantian tersebut akan memperkuat pemerintahan atau justru menimbulkan ketidakstabilan,” tambahnya.
Isu pergantian wapres ini menjadi topik hangat menjelang pemilu, dengan berbagai spekulasi yang berkembang di kalangan politisi dan masyarakat. Gibran, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, dianggap memiliki potensi besar untuk berperan lebih dalam pemerintahan nasional.
Hendropriyono menekankan pentingnya mempertahankan stabilitas politik di tengah dinamika yang ada. Menurutnya, meskipun aspirasi publik merupakan bagian dari demokrasi, menjaga stabilitas negara adalah hal yang tidak kalah penting.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok