Repelita, Jakarta - Pegiat media sosial Tommy Shelby mengomentari pidato Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke parlemen Turki, yang sempat memuji tokoh revolusioner Turki, Mustafa Kemal Atatürk.
Tommy menilai pernyataan Prabowo tersebut sangat ironis, terutama mengingat latar belakang Atatürk yang dikenal luas sebagai tokoh sekularisasi yang menggantikan sistem kekhalifahan Ottoman dengan republik sekuler.
"Prabowo entah lupa, atau emang gak tahu, kalau Mustafa Kemal Atatürk itu tokoh sekularisasi Turki," ujar Tommy di X @TOM5helby (17/4/2025).
Tommy menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Atatürk, madrasah dan tarekat ditutup, simbol-simbol Islam dilarang di ruang publik, dan hukum syariat diganti total dengan sistem hukum sipil ala Barat.
Dikatakan Tommy, bagi kalangan Islam konservatif, Atatürk adalah simbol dari anti-Islam.
"Namun justru Prabowo memuji-muji dia di hadapan parlemen Turki. Ironis? Tentu," sindir Tommy.
Tommy juga menyinggung basis dukungan politik Prabowo di dalam negeri, yang sebagian berasal dari kelompok Islam politik.
Menurutnya, pidato Prabowo tersebut justru bertolak belakang dengan identitas ideologis sebagian pendukungnya.
"Dia malah angkat tokoh yang dianggap musuh ideologis mereka," tambahnya.
Ia pun mengaitkan pernyataan itu dengan narasi yang selama ini berkembang bahwa Prabowo lebih condong ke Israel dibanding Palestina.
"Ini semakin menguatkan narasi bahwa Prabowo memang lebih condong ke Israel daripada Palestina. Narasinya konsisten. Tinggal kita yang mau buka mata atau terus main pura-pura," kuncinya.
Sebelumnya, pidato Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke parlemen Turki tiba-tiba menjadi sorotan publik.
Terutama setelah ia menyampaikan pujian terhadap Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki modern.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, pernyataan Presiden Prabowo tersebut memancing diskusi hangat di kalangan publik dan elite politik Turki.
"Pidato Presiden Prabowo yang memuji Kemal Atatürk memicu diskusi yang cukup ramai di Turki," kata Burhanuddin di X @BurhanMuhtadi (12/4/2025).
Burhanuddin bilang, konteks penyampaian pujian itu menjadi sangat berpengaruh karena disampaikan di hadapan parlemen yang didominasi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Partai ini, kata Burhanuddin, merupakan partai yang berhaluan Islamis dan kerap dikaitkan dengan sikap berseberangan terhadap prinsip-prinsip sekularisme yang diwariskan oleh Atatürk.
"Apalagi, ini disampaikan di parlemen Turki yang didominasi partai Islamis AKP yang dianggap anti-sekulerisme Kemal," tandasnya.
Presiden Prabowo mengaku bahwa Mustafa Kemal Atatürk dan Fatih Sultan Mehmet merupakan panutannya sewaktu muda.
"Ketika saya masih muda, pahlawan saya adalah Mustafa Kemal Atatürk dan Fatih Sultan Mehmet," kata Prabowo diiringi tepuk tangan.
Bahkan, eks menantu mantan Presiden Soeharto ini mengungkapkan bahwa terdapat patung Ataturk di rumahnya.
"Ada patung Ataturk di rumah saya," katanya meyakinkan.
Orang nomor satu di Indonesia ini bilang, Mustafa Kemal merupakan sosok pemimpin yang layak dijadikan contoh bagi para petinggi negara.
"Mustafa Kemal adalah contoh kepemimpinan, patriotisme, dan pantang menyerah," ujarnya.
Dalam sesi yang sama, Presiden Prabowo juga mengangkat isu perjuangan rakyat Palestina dan krisis kemanusiaan yang mereka alami di Gaza akibat genosida militer Israel.
Presiden Prabowo menyatakan Indonesia selalu berada di barisan yang sama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan rakyat Turki yang teguh membela Palestina.
“Indonesia akan terus mendukung rakyat Palestina. Kami mendukung gencatan senjata, berakhirnya penderitaan, dan solusi yang adil. Ini adalah panggilan moral bagi zaman kita,” kata Presiden Prabowo.
Sekadar diketahui, Presiden Prabowo Subianto berpidato di hadapan jajaran pimpinan dan anggota Majelis Agung Nasional Turki di Ankara, Kamis (10/4/2025) lalu.
Setelah berpidato, Prabowo bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjumpai awak media dalam rangkaian kunjungan kenegaraan tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok