Repelita Bogor - Presiden Prabowo Subianto menanggapi kasus teror kepala babi yang dialami kantor redaksi Tempo beberapa waktu lalu.
Dalam wawancara di Hambalang, Bogor, Prabowo mengaku kaget dengan insiden tersebut.
"Saya kira yang melakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik" ujar Presiden.
Prabowo menilai pernyataan Kepala PCO Hasan Nasbi yang menyebut kepala babi "dimasak saja" sebagai ucapan yang teledor.
"Ucapan yang menurut saya teledor, ya keliru, saya kira beliau menyesal" kata Prabowo.
Presiden mengakui adanya gaya komunikasi yang kurang baik dalam pemerintahannya.
"Alasannya mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot" jelasnya.
Kasus ini bermula ketika Tempo menerima paket berisi kepala babi pada 19 Maret 2025 yang ditujukan untuk wartawan Francisca Christy Rosana.
Tiga hari kemudian, kantor tersebut kembali menerima bangkai tikus yang telah dipenggal.
Hasan Nasbi sebelumnya menyatakan pernyataannya bukan untuk meremehkan ancaman.
"Justru saya setuju dengan Francisca menyikapi teror itu" kata Hasan dalam klarifikasinya.
*.
Editor: 91224 R-ID Elok