Repelita, Jakarta - Said Didu, pengamat politik, memberikan pandangannya terkait penunjukan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai juru bicara Presiden Prabowo Subianto.
Penunjukan Prasetyo sebagai jubir ini dilakukan setelah munculnya pernyataan kontroversial dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Hasan yang sebelumnya menjabat sebagai jubir presiden, mendapat sorotan setelah ucapan kurang bijak mengenai teror kepala babi yang dikirim ke kantor media Tempo.
Prasetyo menjelaskan bahwa meskipun Hasan Nasbi masih memegang fungsi sebagai juru bicara, Presiden Prabowo kini menginginkan dirinya lebih aktif menjalankan peran tersebut. “Semua bareng, Kantor Komunikasi Kepresiden tetap, nah kami tetap diminta untuk membantu,” kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta.
Pernyataan Hasan Nasbi terkait insiden teror kepala babi pun mendapat kecaman dari banyak pihak. Ketika dimintai tanggapan, Hasan justru menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak, yang kemudian memicu kritik keras.
Presiden Prabowo Subianto menilai ucapan Hasan kurang hati-hati dan menyebutnya sebagai kesalahan. “Itu ucapan yang menurut saya teledor, keliru, saya kira beliau menyesal,” ungkap Prabowo, yang menyatakan bahwa latar belakang pejabat baru dalam pemerintahan turut berpengaruh pada insiden tersebut.
Said Didu menyatakan bahwa kebijakan Prabowo untuk mengganti jubir dan menunjuk Prasetyo sudah tepat. Ia menilai bahwa Hasan Nasbi memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi, dan dengan penggantian ini, Presiden Prabowo diharapkan bisa lepas dari pengaruh Jokowi dalam hal komunikasi publik.
“Kebijakan ini betul – agar Presiden Prabowo lepas dari Jubir Jokowi di PCO,” pungkas Said Didu. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok