Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Tarif Impor AS Naik Jadi 104 Persen, China Melawan dan Pasar Dunia Terpuruk

 

Repelita Washington - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa tarif impor sebesar 104 persen atas produk dari China akan mulai berlaku segera setelah tengah malam. Keputusan ini memicu respons keras dari China yang langsung menaikkan tarif balasan sebesar 34 persen.

Langkah Presiden Donald Trump memicu kepanikan di pasar global. Saham-saham di AS jatuh untuk hari keempat berturut-turut sejak pengumuman tarif, dengan indeks S&P 500 ditutup di bawah angka 5.000 untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun. Penurunan ini menyebabkan kerugian pasar saham sebesar 5,8 triliun dolar AS bagi perusahaan-perusahaan dalam indeks tersebut, menjadi yang terdalam sejak indeks itu mulai dicatat pada 1950-an.

Pasar-pasar global yang semula berharap pada negosiasi, kini kembali tertekan. Nikkei Jepang mengalami penurunan tajam pada Rabu pagi dan bursa Asia lainnya juga bersiap menghadapi dampaknya.

Gedung Putih menegaskan bahwa tarif baru terhadap China tetap berlaku pukul 12:01 dini hari waktu setempat. Pemerintah AS juga sedang menjadwalkan pembicaraan dengan Korea Selatan dan Jepang, sementara Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni direncanakan mengunjungi Washington pekan depan.

Presiden Trump menyatakan bahwa kesepakatan yang dilakukan bersifat spesifik untuk setiap negara. “Ini adalah kesepakatan yang dibuat khusus, sangat khusus,” ujarnya dalam acara di Gedung Putih saat menandatangani perintah eksekutif untuk peningkatan produksi batu bara.

Gedung Putih menyebut tarif negara-negara sekutu akan dinegosiasikan secara selektif, sementara China dikesampingkan dari prioritas. "Kami telah menerima instruksi untuk memprioritaskan sekutu dan mitra dagang kami seperti Jepang dan Korea," ujar penasihat ekonomi Kevin Hassett.

Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menambahkan bahwa negosiasi akan memperhitungkan bantuan asing, militer, dan faktor ekonomi. Sementara itu, negosiator utama perdagangan, Jamieson Greer, menegaskan tidak ada batas waktu untuk menyelesaikan kesepakatan, dan bahwa tidak akan ada pengecualian tarif dalam waktu dekat.

Trump juga mengumumkan rencana tarif baru atas impor farmasi dengan tujuan mendorong relokasi manufaktur ke dalam negeri. Kebijakan tarif besar-besaran ini telah menimbulkan kekhawatiran resesi dan mengacaukan sistem perdagangan global yang telah berjalan selama beberapa dekade.

China menyatakan akan melawan kebijakan ini hingga akhir dan menolak tunduk pada apa yang disebutnya sebagai pemerasan. Citi memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun 2025 menjadi 4,2 persen dari sebelumnya 4,7 persen akibat meningkatnya ketidakpastian.

Kebijakan Trump juga berdampak langsung pada pasar dalam negeri Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada Selasa pagi, memicu tindakan tegas dari Bursa Efek Indonesia berupa penghentian sementara perdagangan (trading halt) dan penyesuaian batas auto rejection bawah. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

Netizen di media sosial menyampaikan kekhawatiran. “Tarif seenaknya begini bisa bikin dunia resesi,” komentar akun @ekonom_muda. “Kalau Amerika batuk, kita demam. Efeknya langsung terasa di bursa kita,” tulis akun @burhan_trader.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved