Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Video Gunung Gede Meletus Ternyata Hoaks, Netizen Panik dan Batal Liburan

 Video hoaks aktivitas erupsi Gunung Gede beredar luas di media sosial

Repelita Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan Gunung Gede, Jawa Barat, tengah meletus beredar luas di media sosial dan pesan berantai. Video berdurasi 1 menit 4 detik itu disertai narasi yang menyebut Gunung Gede sedang mengalami erupsi, dengan keterangan “Aktivitas Gunung Gede Cianjur Bogor”.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid, memastikan bahwa video tersebut tidak benar dan merupakan informasi hoaks.

Ia menjelaskan bahwa erupsi yang terekam dalam video sebenarnya merupakan erupsi Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat.

“Berdasarkan pemantauan visual, hingga saat ini tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede,” ujar Wafid dalam siaran pers.

Ia merinci bahwa sejak 1 Januari hingga 8 April 2025, aktivitas permukaan Gunung Gede hanya berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon, dengan ketinggian antara 50 hingga 100 meter.

“Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957, berupa kolom erupsi yang mencapai ketinggian 3.000 meter di atas Kawah Ratu,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa sejak peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) pada 1 April 2025, tidak terdapat peningkatan signifikan dalam aktivitas kawah maupun kegempaan susulan.

Pada periode 2 hingga 8 April 2025, tercatat hanya satu kali gempa tornillo, dua kali gempa VA, enam kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh.

Dengan data tersebut, pihaknya menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Gede hingga saat ini masih berada pada Level I atau normal.

Wafid mengimbau masyarakat, termasuk pengunjung dan wisatawan, agar tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.

“Tingkat aktivitas Gunung Gede akan segera ditinjau kembali apabila terjadi perubahan signifikan secara visual maupun kegempaan,” tambahnya.

Sementara itu, pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, memutuskan untuk memperpanjang penutupan sementara jalur pendakian hingga 13 April 2025.

Keputusan tersebut diambil sebagai langkah antisipatif mengingat peningkatan aktivitas gempa vulkanik yang dikhawatirkan dapat memicu letusan freatik atau pelepasan gas berbahaya di sekitar kawah.

Diketahui, pada 1 April 2025 tercatat sebanyak 21 kali gempa vulkanik yang menandakan adanya peningkatan aktivitas di sekitar Kawah Gunung Gede.

Beberapa netizen yang sempat termakan kabar bohong video tersebut turut menyampaikan komentarnya. “Saya langsung panik dan batal pergi ke Cibodas, ternyata cuma hoaks,” tulis seorang pengguna.

“Sebelum nyebarin video, tolong dicek dulu kebenarannya. Banyak orang bisa kena dampaknya,” timpal netizen lain.

“Jangan main-main sama berita bencana, ini bisa bikin kekacauan,” komentar pengguna lain yang mengaku kesal dengan penyebaran video hoaks tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga
Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Post Ads

Copyright © 2024 - Repelita.id | All Right Reserved